PART 1,
suara gema merangkak kelangit perlahan demi perlahan, cahaya berkilau yang terbentang menyiutkan pengelihatan sebab ketakutan. Bermodalkan keberanian ku kirimkan sebuah pesan, menunggu balasan bersama harapan. Sebuah ajakan digenggaman tangan, tidak butuh persetujuan dari siapapun untuk mengiyakan.
Gerimis menyambut kami dengan bernyanyi sepi, helai-helai angin menarik kami untuk berhenti, kota lama menjadi pilihan destinasi kencan pertama kami, sebuah karya apik dari tangan kreatif mahasiswa berjejer rapi. Sepasang kaki melangkah dengan berjalan seirama. Tanpa menunggu lampu merah kami berhenti disetiap goresan tangan (lukisan) untuk kami nikmati dan derasnya hujan memanggil tubuhku untuk mendekap tubuhmu.
Langit, angin, petir, dan rintikan hujan seakan mendukungku untuk selalu dekat denganmu dan kau tau apa yang aku sakai dari malam ini? Yh....Aku menyukai berjalan berdampingan denganmu, aku menyukai berbincang hangat denganmu, aku menyukai menatap dalam-dalam matamu, aku menyukai duduk dengan tangan yang digenggam olehmu sembari menertawakan langit yang tak berbintang. dan aku sadar aku harus menyukai berpisah denganmu. Sebotol air minum menjadi penutup malam ini, kelak rasa rindu akan datang menghampiri dan menghakimi sebab tegukan demi tegukan adalah kenangan yang akan menjadi rindu yang suatu waktu ingin ku temui bersamamu lagi.
0 Response to "KITA (Kencan Pertama)"
Post a Comment